Rabu, 01 September 2010

Kisah Taubat Pembunuh 100 Jiwa


Manusia memang diciptakan Allah dengan berbagai macam karakteristik yang menambah keindahan dunia ini. Allah juga seringkali memberikan hidayah kepada kita melalui berbagai cara, ada kalanya dengan dinasehati seseorang menjadi tersadar, adakalanya ketika terpojok pada situasi yang tidak menguntungkan seseorang menjadi ingat Tuhannya dan lain-lain.
Berikut ini saya nukilkan kisah orang yang bertaubat, siapa tahu Allah menurunkan hidayah pertolongan kepada kita untuk keluar dari kemaksiatan ketika membacanya. Aamiin....

Kisah ini diriwayatkan dari Abu Sa’id Sa’ad bin Malik bin Sinaan Al Khudri rodhiyallohu ‘anhu, Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda :

“Dahulu pada masa sebelum kalian ada seseorang yang membunuh 99 jiwa, lalu ia bertanya tentang orang yang paling alim di muka bumi, maka ia ditunjukkan kepada seorang rahib (ahli ibadah), lalu ia mendatangi rahib tersebut dan berkata, ‘Jika ada orang yang membunuh 99 jiwa, apa taubatnya bisa diterima?’ Rahib pun menjawab, ‘Tidak.’ Lalu orang tersebut membunuh rahib itu sehingga genap sudah dia membunuh 100 nyawa. Kemudian ia kembali bertanya tentang orang yang paling alim di muka bumi, lalu ia ditunjukkan kepada seorang yang ‘alim, lalu dia berkata, ‘Jika ada orang telah membunuh 100 jiwa, apakah masih ada pintu taubat untuknya?’ Orang alim itu pun menjawab, ‘Ya Siapakah yang menghalangi nya untuk bertaubat? Pergilah ke daerah ini karena di sana terdapat sekelompok orang yang menyembah Allah Ta’ala, maka sembahlah Allah bersama mereka dan janganlah kembali ke daerahmu yang dulu karena daerah tersebut adalah daerah yang jelek.’ Laki-laki ini lantas pergi menuju tempat yang ditunjukkan oleh orang alim tersebut. Ketika sampai di tengah perjalanan, maut menjemputnya. Maka terjadilah perselisihan antara malaikat rahmat dan malaikat azab. Malaikat rahmat berkata, ‘Orang ini pergi untuk bertaubat dengan menghadapkan hatinya kepada Allah’. Sedangkan malaikat azab berkata, ‘Sesungguhnya orang ini belum pernah melakukan kebaikan sedikit pun’. Lalu datanglah malaikat lain dalam bentuk manusia, mereka pun sepakat untuk menjadikan malaikat ini sebagai juru damai. Malaikat ini berkata, ‘Ukurlah jarak kedua tempat tersebut (jarak antara tempat jelek yang dia tinggalkan dengan tempat yang baik yang ia tuju), daerah yang jaraknya lebih dekat, maka daerah tersebut yang berhak atas orang ini.’ Mereka pun mengukur jarak kedua tempat tersebut dan teryata orang ini lebih dekat dengan tempat yang ia tuju, Oleh karena itu ruhnya dibawa oleh malaikat rahmat.”(HR. Bukhori & Muslim)Wahai saudaraku, siapakah yang dapat menghalangi dari pintu taubat? Laki-laki ini telah membunuh 100 nyawa dan dia telah Allah ampuni. Jika demikian mengapa terkadang kita berputus asa dari Rahmat Allah dan ampunan-Nya yang begitu luas??

Wahai Ikhwan/Ukhty, hidup ini cuma sebentar dan tak ada yang abadi. tidak ada satupun di dunia ini yang dapat mengetahui kapan ajal kita tiba, mungkin hari ini, esok, lusa atau tahun depan. Apakah kita benar-benar sudah siap untuk menghadapi kematian??? Apakah kiata sudah siap mempertanggung jawabkan semua perbuatan-perbuatan yang pernah kita lakukan???

Ini adalah sebuah cuplikan video dari sebuah Film SURGA CINTA, yang mengisahkan seorang yang kaya raya selalu menghabiskan waktunya untuk bermaksiat, dan akhirnya ia taubat, ternyata HARTA, KEDUDUKAN, RUMAH YANG MEGAH, MOBIL YANG MAHAL tidak menjamin kebahagian.

Semoga kita semua dapat kembali ke jalan yang lurus, serta diampunkan oleh Allah semua dosa-dosa kita. Amin...

1 komentar:

Tuliskan Komentar Anda Ya!