Minggu, 09 Mei 2010

Dakwah


ﺍﻟﺴﻼﻡﻋﻠﻴﻜﻡﻭﺭﺣﻤﺔﺍﷲﻭﺑﺮﻛﺎﺗﻪ

F H A T I E

Seorang tokoh yang diabadikan Allah namanya dalam Al-Qur’an, yakni LUKMAN AL-HAKIM pernah berwasiat kepada anaknya :

ﻳﺎﺑﻨﻲﺇﻥﺍﻟﺪﻧﻴﺎﺑﺤﺮﻋﻤﻴﻖﻭﻗﺪﻏﺮﻕ ﻓﻴﻪﻧﺎﺱ ﻛﺜﻴﺮﻓﺎﺟﻌﻞ ﺳﻔﻴﻨﺘﻚ ﻓﻴﻬﺎ ﺗﻘﻮﻯﺍﷲ ﻭﺣﺸﻮﻫﺎﺍﻹﻳﻤﺎﻥﺑﻬﺎﻭﺷﺮﺍﻋﻬﺎﺍﻟﺘﻮﻛﻞﻋﻠﻰﺍﷲ ﻟﻌﻠﻚ
ﺃﻥ ﺗﻨﺠﻮ٠
“Wahai anakku, sesungguhnya dunia ini tak obahnya laut yang sangat dalam, dan sesungguhnya telah banyak manusia yang karam dilautan dunia ini, maka jadikanlah taqwa kepada Allah sebagai sampanmu, dan ambillah Iman kepada Allah sebagai bekalmu, dan layarkanlah sampan taqwamu itu, dengan tawakkal kepada Allah, semoga engkau selamat duhai anakku.”
(dikutip dari tafsir showi suroh LUQMAN hal.314)


Hati ibarat raja ditubuh manusia, satu Negara akan makmur dan jaya bila pemimpinnya adalah raja yang adil,jujur dan berahlak mulia. Sementara Negara itu bisa jadi hancur,terpuruk dan binasa bila raja yang memimpinnya adalah raja yang zholim,korupsi dan berahlak bejat.
Sehingga, titik sentral untuk melihat seseorang itu baik atau jahat,taat atau maksiat adalah dilihat dari hatinya.
Rasullullah SAW bersabda :

ﺇﻥﺍﷲﻻﻳﻨﻆﺮﺇﻟﻰﺻﻮﺍﺭﻛﻢﻭﺍﻣﻮﺍﻟﻜﻢﻭﻭﻟﻜﻥﻳﻨﻆﺮﺇﻟﻰﻗﻠﻮﺑﻜﻢﻭﺃﻋﻤﺎﻟﻜﻢ
“Sesungguhnya Allah tidak akan melihat kepada potongan rupa kamu, dan bukan juga kepada harta kamu, akan tetapi yang Allah pandang adalah hatimu dan amalanmu”.

Untuk lebih lanjut masalah hati ini, mari kita lihat kitab TAZKIYATUNNAFSI disana imam Al-Ghozali menjelaskan, bahwa hati manusia ada 3 macam. Jadi, bagaimanakah hati kita nantinya? Tepuk dada Tanya hati kita masing-masing.

Pertama, inilah yang diistilahkan dengan ﻗﻠﺐ ﺳﻠﻴﻢ artinya hati yang sejahtera, hati yang selamat, hati yang mendapat Nur Makrifatullah.
Model hati yang seperti inilah yang akan selamat sejak dari dunia, sampai berjumpa nantinya dengan Allah. Allah menjelasakan dalam Al-Qur’an suroh Assyu’ro’ ayat 88-89 :
ﻳﻮﻻﻳﻨﻔﻊﻣﺎﻝﻭﻻﺑﻨﻮﻥ٭ﺇﻻﻣﻥﺍﺗﻰﺍﷲ ﺑﻘﻠﺐ ﺳﻠﻴﻢ
“Pada hari qiamat nanti tidak berguna harta dan anak-anak ,kecuali orang yang menghadap Allah dengan hati yang selamat”.

Inilah hatinya para Nabi dan Rasul, hatinya para ‘auliyaussholihin, hati yang sangat langkah diakhir zaman ini. Bagaimanakah orang-orang yang memiliki hati yang selamat ini?
‘ulama shufi mengatakan ada dua hal ciri utamanya.
Pertama : ﺍﻟﺨﻠﻮﺹ ﻓﻰﺍﻟﻨﻴﺔ ikhlas selalu niatnya, semata-mata mencari ridho ilahi. Bila ikhlas telah meresap kedalam hati yang sulit dan rumit terasa mudah, yang jauh terasa dekat. Sebagai contoh, lihatlah Rasullullah dengan sahabatnya, mereka rela berjuang dengan harta dan tenaga, siang mereka puasa, malam mereka bertahajjud di keheningan malam, mereka tidak bosan setiap hari seperti itu. Mengapa mereka sanggup? Mengapa dan mengapa? Tidak lain karena keikhlasan telah tertanam didalam hati mereka.
Imam Al-Ghozali dengan kata hikmahnya berkata :
ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻛﻠﻬﻢﻣﻮﺗﻰﺇﻻﺍﻟﻌﺎﻟﻤﻮﻥﻭﺍﻟﻌﺎﻟﻤﻮﻥﻧﻴﺎﻢﺇﻻﺍﻟﻌﺎﻣﻠﻮﻥ
ﻭﺍﻟﻌﺎﻣﻠﻮﻥﻣﻐﺘﺮﻭﻥﺇﻻﺍﻟﻤﺨﻠﺼﻮﻥ٠

“Semua manusia dianggap mayat kecuali orang yang berilmu, dan orang yang berilmu dianggap tidur kecuali orang yang mau mengamalkan ilmunya, dan orang yang mengamalkan ilmunya dianggap tertipu kecuali orang yang ikhlas”.


Adapun ciri yang kedua dari hati yang selamat adalah ﺍﻟﻂﻤﻊﻟﻠﻌﺒﺎﺩﺓ
“Yaitu punya sifat rakus, tapi tidak dibidang harta,tahta,apalagi wanita. Namun rakus beribadah kepada Allah, setiap detik jam yang ia lalui akan terasa hampa tanpa diisi amal ibadah”.

Adapun model hati yang kedua adalah ﻗﻠﺐ ﻣﺮﻳﺽ hati yang berpenyakit. Hati yang terkadang taat kepada Allah, tapi terkadang durhaka.
Inilah hati orang yang munafiq. Dibibir ia mengatakan hamba Allah, tapi prakteknya dalam kehidupan ini ia adalah hamba harta, hamba tahta dan hamba nafsu.
Hati yang berpenyakit ini bila tidak diobati, maka bisa-bisa akan menjadi hati yang model ketiga,
yaitu ﻗﻠﺐ ﻣﻴﺖ Hati yang mati. Inilah hatinya ABU JAHAL,ABU LAHAB dan orang-orang kafir lainnya, hati yang telah buta dari kebenaran, yang benar dianggap salah, yang salah dianggap benar.
Inilah hati yang sudah dimatikan Allah dari Nur Hidayah, dan inilah hati yang disebut dalam suroh Al-Baqarah ayat 7 :
ﺧﺘﻢﺍﷲﻋﻠﻰ ﻗﻠﻮﺑﻬﻢ
“Allah telah menutup hati-hati mereka”.
Sebagai kesimpulan dari khutbah ini, kami akan menuqil pendapat para sarjana hati, tentang cara-cara mengobati hati kita yang berpenyakit.

Ada 6 cara didalam kitab MAJALISUSSANIYAH :
1. ﻗﺮﺃﺓﺍﻟﻘﺮﺁﻥﺑﺎﻟﺘﺪﺑﺮ =Sering-sering membaca Al-Qur’an dan merenunginya.
2. ﻗﻴﺎﻢﺍﻟﻠﻴﻞ =Sholat malam. Seperti tahajjud, witir dan hajat.
3. ﺍﻟﺘﻀﺮﻉﻋﻨﺪﺳﺤﺮ =Sering merenung diri (Introspeksi diwaktu sahur/shubuh)
4. ﻣﺠﺎﻟﺴﺔﺍﻟﺼﺎﻟﺤﻴﻦ =Bergaullah dengan orang-orang sholeh, yang rajin beribadah dan berakhlak mulia.
5. ﺧﻸﺍﻟﺒﻂﻦ =Sering mengkosongkan perut. dalam arti berpuasa.
6. ﺃﻛﻞﺍﻟﺤﻼﻝ =Makanlah dengan harta yang halal.

1 komentar:

Tuliskan Komentar Anda Ya!